Stabilitas Parameter Kualitas 35 Klon Teh Sinensis (Camellia Sinensis var. Sinensis) Yang Diolah Menjadi Teh Hijau Dengan Metode Panning dan Steaming

Penulis

  • M. Khais Prayoga Pusat Penelitian Teh dan Kina
  • Heri Syahrian Pusat Penelitian Teh dan Kina
  • Vitria Puspitasari Rahadi Pusat Penelitian Teh dan Kina
  • Hilman Maulana Pusat Penelitian Teh dan Kina
  • Shabri Shabri Pusat Penelitian Teh dan Kina
  • Alina Akhdya Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan, BRIN
  • Budi Martono Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan, BRIN
  • Tri Joko Santoso Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan, BRIN
  • Dwinita Wikan Utami Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan, BRIN

DOI:

https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v7i2.505

Kata Kunci:

Klon Teh Sinensis, Teh hijau, Parameter kualitas, Stabilitas

Abstrak

Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) memiliki 35 koleksi klon teh tipe Sinensis yang belum diketahui performa parameter kualitas teh hijaunya, sehingga kegiatan skrining terhadap klon-klon tersebut perlu dilakukan sebagai upaya karakterisasi performa parameter kualitas teh hijaunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui klon-klon dengan performa parameter kualitas yang stabil dalam dua metode pengolahan yaitu panning dan steaming serta kecocokan masing-masing klon dengan metode pengolahan. Keragaman performa parameter kualitas teh hijau dianalaisisi menggunakan principal componen analysis (PCA). Kestabilan parameter kualitas teh hijau diuji menggunakan metode Finaly-Wilkinson, sedangkan perbedaan performa parameter kualitas teh hijau pada metode panning dan steaming dianalisis menggunakan sidik ragam gabungan dilanjutkan dengan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil dari penelitian ini adalah klon I.1.101, I.2.34, I.2.85, II.1.3, II.1.60, R1, S2, GMBS 3, dan GMBS 4 memiliki kualitas teh hijau yang stabil pada dua metode pengolahan yaitu panning dan steaming. Sementara itu klon I.2.34, I.4.113, II.2.146, II.3.16, R3, S1, S3, dan GMBS 3 akan menunjukkan kualitas teh hijau yang baik apabila diolah dengan metode panning, sedangkan klon I.1.93, II.2.108, II.4.32, II.4.178, SGMBA, dan Yabukita akan menunjukkan kualitas teh hijau yang baik apabila diolah dengan metode steaming.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

M. Khais Prayoga, Pusat Penelitian Teh dan Kina

Pusat Penelitian Teh dan Kina

Referensi

Bose LK, Jambhulkar NN, Pande K. Singh ON. 2017. Use of AMMI and other stability statistics in the simultaneous selection of rice genotypes for yield and stability under direct-seeded conditions. Chilean journal of agricultural research. 74(1): 3-9.

Campbell MJ, Machin D, Walters SJ. 2010. Medical statistics: a textbook for the health sciences. New Jersey: John Wiley & Sons.

Feriansari V, Prijatna D, Prawira-Atmaja MI, Muhaemin M. 2022. Otomatisasi Ruang Pelayuan Teh Hijau Metode Steaming dengan Kendali Mikrokontroler di PPTK Gambung. Jurnal Sains Teh dan Kina. 1(1): 21-27.

Finlay KW & Wilkinson GN. 1963. The analysis of adaptation in a plant breeding programme. Aust. J. Agric. Res. 4(1): 742-754.

Ng KS, Mohd Zin Z, Mohd Maidin N, Abdullah MAA, Zainol MK. 2019. Effect of Steaming Time on Antioxidant Properties of Napier Grass Herbal Tea by Green Tea Processing Method. Food Research. 4(1): 175-183.

Nuryana I, Ratnakomala S, Fahrurrozi F, Juanssilfero AB, Andriani A, Putra FJN, Rezamela E, Wulansari R, Prawira-Atmaja MI, Lisdiyanti P. 2021. Catechin Contents, Antioxidant and Antibacterial Activities of Different Types of Indonesian Tea (Camellia sinensis). Annales Bogorienses, 24(2): 106-113.

Prawira-Atmaja MI & Rohdiana D. 2018. Diversifikasi Produk Berbasis Teh Pada Industri Pangan, Farmasi, dan Kosmetik. Perspektif. 17(2): 150-165.

Prayoga MK, Rachmadi M, Wicaksana N. 2016. Penampilan 15 Genotipe Kedelai Hitam (Glycine soja (L.) Merr) pada Pertanaman Tumpangsari 2:1 dengan Jagung. Jurnal Agrikultura. 27(2): 89-93.

Prayoga MK, Syahrian H, Rahadi VP, Prawira-Atmaja MI, Maulana H, Anas. 2022. Quality diversity of 35 tea clones (Camellia sinensis var. sinensis) processed for green tea. Biodiversitas, 23(2), 810-816.

Purbokurniawan, Purwoko BS, Wirnas D, Dewi IS. 2014. Potensi dan Stabilitas Hasil, serta Adaptabilitas Galur-galur Padi Gogo Tipe Baru Hasil Kultur Antera. Jurnal Agronomi Indonesia. 42(1): 9-16.

Sahar R, Rahimmalek M, Goli SAH. 2016. Evaluation of seven different drying treatments in respect to total flavonoid, phenolic, vitamin C content, chlorophyll, antioxidant activity and color of green tea (Camellia sinensis or C. assamica) leaves. J. Food Sci Technol. 53(1): 721-729.

Sheibani E. 2014. Effects of water chemistry and panning on flavor volatiles and catechins in teas (Camellia sinensis). [PhD Thesis]. Virgina: Virginia Polytechnic Institute and State University.

Singh V, Verma DK, Singh G. 2014. Processing Technology and Health Benefits of Green Tea. Popular Kheti, 2(1): 23-30.

Sita, K & Rohdiana D. 2021. Analisis Kinerja dan Prospek Komoditas Teh. Radar De Plantation: Opini dan Analisis Perkebunan, 2(1): 1-12.

Sriyadi B. 2011. Pelepasan klon teh sinensis unggul GMBS 1, GMBS 2, GMBS 3, GMBS 4, dan GMBS 5. Jurnal Penelitian Teh dan Kina, 14(2): 59-71.

Susilowati A, Lotulung PDN, Maryati Y, Aspiyanto, Melanie H. 2010. Pengaruh Proses Pengolahan Teh Hijau (Camellia Sinensis) Lokal Aracca Kiara dan Dewata terhadap L-Theanine Sebagai Senyawa Anti Stress melalui Mikrofiltrasi Sel Berpengaduk. Sigma. 13(2): 153-165.

Syamsudin RAMR, Rustamsyah Ardi, Min Fadhlillah F, Perdana F, Inayah AA. Abdul Aziz, MZ. 2021. Pengaruh Metode Pemrosesan Terhadap Karakteristik, Kadar Fenol, Kadar Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Teh Tradisional Garut (Teh Kejek). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari. 12(1): 69-79.

Temple SJ, Temple CM, van Boxtel T. 2001. The effect of drying on black tea quality. Journal of the Science of Food and Agriculture. 81(8): 764-772.

Towaha J. 2013. Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 9(3): 12-16.

Diterbitkan

2023-12-31

Cara Mengutip

Prayoga, M. K. (2023) “Stabilitas Parameter Kualitas 35 Klon Teh Sinensis (Camellia Sinensis var. Sinensis) Yang Diolah Menjadi Teh Hijau Dengan Metode Panning dan Steaming ”, AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, 7(2), hlm. 70–78. doi: 10.33019/agrosainstek.v7i2.505.