Pemanfaatan bokhasi paitan (Tithonia diversifolia) dan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) dalam budidaya tanaman jagung pada tanah pasca penambangan batuan

Penulis

  • Cecep Hidayat UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Yati Setiati Rachmawati UIN Sunan Gunung Djati
  • Noviana Herlina UIN Sunan Gunung Djati
  • Sofiya Hasani UIN Sunan Gunung Djati

DOI:

https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v7i1.383

Kata Kunci:

BPF; paitan; jagung; C-organik; P-tersedia

Abstrak

Pemanfaatan tanah pasca penambangan batuan untuk budidaya tanaman jagung dapat dilakukan dengan memperbaiki kesuburan tanahnya dengan cara aplikasi bahan organic dan Bakteri Pelarut Fosfat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bokhasi paitan dan Bakteri Pelarut Fosfat terhadap perbaikan kesuburan tanah pasca penambangan batuan, pertumbuhan, dan hasil tanaman jagung. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial. Faktor pertama konsentrasi BPF (0, 10, 20 ml tanaman-1) dan faktor kedua dosis bokhasi paitan (0,10,20, 30 t ha-1). Parameter yang daiamati adalah C-organik tanah, P-tersedia, luas daun, indeks panen, dan bobot jagung tanpa kelobot. Hasil penelitian menunjukkan inokulasi BPF meningkatkan C-organik dan P-tersedia, indeks panen dan bobot jagung tanpa kelobot.  Aplikasi bokhasi paitan meningkatkan luas daun. Inokulasi BPF 20 ml tanaman-1 memperbaiki C-organik tanah dan P-tersedia serta hasil tanaman jagung yang ditanam pada tanah pasca penambangan batuan.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Allo MK. 2016. Kondisi Sifat Fisik dan Kimia Tanah pada Bekas Tambang Nikkel serta Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Trengguli dan Mahoni. Jurnal Hutan Tropis, 4(2), 207–217.

Arifin Z, Susilowati LE, Kusumo BH, Mas’hum, M. 2021. Potensi Pupuk Hayati Fosfat dalam Mengefisiensi Penggunaan Pupuk P- Anorganik pada Tanaman Jagung. Prosiding Saintek LPPM Universitas Mataram, 3, 9–10.

Fitriatin BN, Agustina M, Hindersah R. 2017. Populasi Bakteri Pelarut Fosfat, P-Potensial Dan Hasil Jagung Yang Dipengaruhi Oleh Aplikasi MPF Pada Ultisols Jatinangor. Agrologia, 6(2), 75–83. https://doi.org/10.30598/a.v6i2.171

Hidayat C, Ahyar Y, Setiati Y. 2019. The effect of swimmer crab flour (Protunus pelagicus) and Arbuscular Mycorrhizal Fungi on flowering and yield of Japanese Cucumber (Cucumis sativus L.). Journal of Physics: Conference Series, 1402(3). https://doi.org/10.1088/17426596/1402/3/033037

Hidayat C, Supriadin A, Huwaida’a F, & Rachmawati YS. 2020. Aplikasi Bokashi Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) dan Fungi Mikoriza Arbuskula untuk Perbaikan Sifat Fisika Tanah Pasca Galian C dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum frustescens L.). AGROSAINSTEK:, 4(2), 95–102. https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v4i2.124

Hidayat C, Frasetya B, Syamsudin IN. 2018. Adjustment of phosphorus concentration to increase growth and yield of cherry tomato using hydroponic drip system. Jurnal Agro, 5(2), 140–147.https://doi.org/10.15575/3658

Ingle KP, Padole DA. 2017. Phosphate Solubilizing Microbes: An Overview. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 6(1), 844–852. https://doi.org/10.20546/ijcmas.2017.601.099

Jurhan Made U, Madauna I. 2017. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) Pada Berbagai Dosis Pupuk Organik. E-J. Agrotekbis, 5(3), 324–328.

Khalisha A, Widyastuti R, Chaniago IA. 2022. Use of phosphorus- and potassium-solubilizing multifunctional microbes to support maize growth and yield. Sains Tanah, 19(1), 91–98. https://doi.org/10.20961/stjssa.v19i1.57816

Lovitna G, Nuraini Y, Istiqomah N. 2021. Pengaruh Aplikasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk Anorganik Fosfat terhadap Populasi Bakteri Pelarut Fosfat, P-Tersedia, dan Hasil Tanaman Jagung pada Alfisol. JTSL, 8(2), 437–449.

Mahdiannor. 2014. Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays L. Var. Saccharata) dengan pemberian pupuk hayati pada lahan rawa lebak. Ziraa’Ah Majalah Ilmiah Pertanian, 39(3), 105–113.

Puspitasari HM, Yunus A, Harjoko D. 2018. Dosis Pupuk Fosfat Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Jagung Hibrida. Agrosains: Jurnal Penelitian Agronomi, 20(2), 34. https://doi.org/10.20961/agsjpa.v20i2.22058

Rachmadhani NW, Hariyono, D, Santosa, M. 2018. Efisiensi Pemupukan Urea pada Tanaman Jagung. Buana Sains Vol 18 No 1 : 1-10, 201, 18(1), 1–10.

Ramadhan AFN, Sumarni T. 2018. Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pupuk Kandang dan Pupuk Anorganik (NPK). Jurnal Produksi Tanaman, 6(5), 815–822.

Ramadhan MF, Hidayat C, Hasani S. 2015. Pengaruh aplikasi ragam bahan organik dan FMA terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum annum L.) varietas Landung pada tanah pasca galian C. J. Agro, 2(2).

Ritonga M, Sitorus B, Sembiring, M. 2015. Perubahan bentuk P oleh mikroba pelarut fosfat dan bahan organik terhadap P-tersedia dan produksi kentang (Solanum tuberosum L.) Pada tanah andisol terdampak erupsi gunung sinabung. Agroekoteknologi, 4(1), 1641–1650. https://doi.org/10.32734/jaet.v4i1.12883

Sasmita R, Yetti H, Idwar. 2015. Aplikasi kompos kulit buah kakao dan pupuk urea, TSP dan KCl terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt). Jom Faperta Vol 2 No 2 Oktober 2015, 2(2), 1–15.

Sharma SB, Sayyed RZ, Trivedi MH, Gobi TA. 2013. Phosphate solubilizing microbes: Sustainable approach for managing phosphorus deficiency in agricultural soils. SpringerPlus, 2(1), 1–14. https://doi.org/10.1186/2193-1801-2-587

Sitompul SM. 2016. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Tim UBPress.

Taber H, Perkins-Veazie P, Li S, White, W, Rodermel S, Xu Y. (2008). Enhancement of tomato fruit lycopene by potassium is cultivar dependent. HortScience, 43(1), 159–165. https://doi.org/10.21273/hortsci.43.1.159

Tian J, Ge F, Zhang D, Deng S, Liu X. 2021. Roles of phosphate solubilizing microorganisms from managing soil phosphorus deficiency to mediating biogeochemical p cycle. Biology, 10(2), 1–19. https://doi.org/10.3390/biology10020158

Diterbitkan

2023-06-30

Cara Mengutip

Hidayat, C. (2023) “Pemanfaatan bokhasi paitan (Tithonia diversifolia) dan Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) dalam budidaya tanaman jagung pada tanah pasca penambangan batuan”, AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, 7(1), hlm. 25–31. doi: 10.33019/agrosainstek.v7i1.383.