Studi Komparasi Fungi Mikoriza Arbuskula Asal Dua Ekosistem pada Perbaikan Pertumbuhan dan Hasil Kembang Kol di Media Gambut
DOI:
https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v8i1.642Kata Kunci:
Efisiensi pemupukan , Kembang kol, Mikoriza, Sumber propagulAbstrak
Faktor keberhasilan dalam pengembangan pupuk hayati fungi mikoriza arbuskula (FMA) yaitu sumber propagul yang ditentukan oleh faktor ekologinya. Kompabilitas antara FMA menjadi penting untuk menentukan apakah pupuk hayati FMA yang dihasilkan dapat digunakan secara efisien. Tujuan penelitian untuk mempelajari dan mendapatkan FMA spesifik lokasi dari dua ekosistem yang berbeda tehadap pertumbuhan dan hasil tanaman kembang kol dengan pemupukan yang efisien. Penelitian dilakukan di Kota Pontianak Kalimantan Barat, dari bulan Juni sampai November 2023. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor perlakuan pertama ekosistem sumber propagul FMA (tanpa FMA; FMA asal ekosistem gambut; dan FMA asal ekosistem lahan kering). Faktor kedua taraf pemupukan NPK (100%; 75%; 50%; dan 25% dosis rekomendasi). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pengaplikasian FMA asal ekosistem gambut maupun lahan kering sebagai pupuk hayati mampu medukung efisiensi pemupukan NPK dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kembang kol hingga pada taraf pemupukan 50% dari dosis rekomendasi.
Unduhan
Referensi
Aryanti E, Novlina H, Saragih R. 2016. Kandungan Hara Makro Tanah Gambut pada Pemberian Kompos Azolla pinata dengan Dosis Berbeda dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomea reptans Poir). Jurnal Agroteknologi. 6(2):31–38. doi:10.24014/ja.v6i2.2238.
Badan Pusat Statistik. 2021. Kalimantan Barat dalam Angka. BPS Kalimantan Barat, Pontianak.
Basri HAH. 2018. Kajian Peranan Mikoriza dalam Bidang Pertanian. Agrica Ekstensia. 12(2):74–78.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat. 2021. Harga Rata-Rata Komoditas Hortikultura. Pontianak.
Duell EB, Cobb AB, Wilson GWT. 2022. Effects of Commercial Arbuscular Mycorrhizal Inoculants on Plant Productivity and Intra-Radical Colonization in Native Grassland: Unintentional De-Coupling of a Symbiosis? Plants. 11(17):2276. doi:10.3390/plants11172276.
Elekhtyar NM, Awad-Allah MMA, Alshallash KS, Alatawi A, Alshegaihi RM, Alsalmi RA. 2022. Impact of Arbuscular Mycorrhizal Fungi, Phosphate Solubilizing Bacteria and Selected Chemical Phosphorus Fertilizers on Growth and Productivity of Rice. Agriculture. 12(10):1596. doi:10.3390/agriculture12101596.
Felföldi Z, Vidican R, Stoian V, Roman IA, Sestras AF, Rusu T, Sestras RE. 2022. Arbuscular Mycorrhizal Fungi and Fertilization Influence Yield, Growth and Root Colonization of Different Tomato Genotype. Plants. 11(13):1743. doi:10.3390/plants11131743.
Hidayat R, Effendi A, Nasrul B. 2022. Pengaruh Pemberian Pupuk Zincobor dan Kombinasi Zincobor + Dolomit terhadap Kelurusan Batang dan Tinggi Tanaman Akasia di Lahan Gambut. Formosa Journal of Science and Technology. 1(5):469–478. doi:10.55927/fjst.v1i5.1068.
Huey CJ, Gopinath SCB, Uda MNA, Zulhaimi HI, Jaafar MN, Kasim FH, Yaakub ARW. 2020. Mycorrhiza: a natural resource assists plant growth under varied soil conditions. 3 Biotech. 10(5):204. doi:10.1007/s13205-020-02188-3.
Khan Y, Shah S, Hui T. 2022. The Roles of Arbuscular Mycorrhizal Fungi in Influencing Plant Nutrients, Photosynthesis, and Metabolites of Cereal Crops—A Review. Agronomy. 12(9):2191. doi:10.3390/agronomy12092191.
Mahmudi, Sasli I, Ramadhan TH. 2023. Growth and yield of rice from mycorrhizal enrichment seedlings on different soil water content. Indonesian Journal of Agronomy. 51(2):173–180. doi:10.24831/ija.v51i2.46201.
Pratowo TY, Hartatik S. 2019. Respon Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Bunga Kol (Brassica oleracea var. botrytis L.) terhadap Penggunaan Pupuk Majemuk NPK di Dataran Rendah. In: Seminar Nasional Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember Fakultas Pertanian Universitas Jember 3 November 2018, editor. Pembangunan Pertanian dan Peran Pendidikan Tinggi Agribisnis: Peluang dan Tantangan di EraIndustri 4.0. Jember: Fakultas Pertanian Universitas Jember. p. 718–731.
Pulungan ASS. 2018. Tinjauan Ekologi Fungi Mikoriza Arbuskula. Jurnal Biosains. 4(1):17–22. doi:10.24114/jbio.v4i1.9389.
Siregar A, Walida H, Sitanggang KD, Harahap FS, Triyanto Y. 2021. Karakteristik Sifat Kimia Tanah Lahan Gambut di Perkebunan Kencur Desa Sei Baru Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu. Agrotechnology Research Journal. 5(1):56–62. doi:10.20961/agrotechresj.v5i1.48434.
Sittadewi EH, Tejakusuma IG, Handayani T, Tohari A, Lailati M, Zakaria Z, Shomim AF, Mulyono A. 2023. Exploration and isolation of indigenous arbuscular mycorrhizal fungi in post-landslide sandy and clayey silt for eco-friendly remediation. BIO Web Conf. 73:01009. doi:10.1051/bioconf/20237301009.
Tao J, Dong F, Wang Y, Chen H, Tang M. 2022. Arbuscular mycorrhizal fungi enhance photosynthesis and drought tolerance by regulating MAPK genes expressions of Populus simonii × P. nigra. Physiol Plant. 174(6). doi:10.1111/ppl.13829.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Iwan Sasli, Tatang Abdurrahman

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.