Morfologi, Hasil, dan Korelasi Organ Vegetatif dan Generatif Tanaman Kedelai Varietas Wilis di Tanah Masam pada Musim Hujan
Morfologi, Hasil, dan Korelasi Organ Vegetatif dan Generatif Tanaman Kedelai Varietas Wilis di Tanah Masam pada Musim Hujan
DOI:
https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v6i2.393Kata Kunci:
benih, berat kering, pertumbuhanAbstrak
Tanaman kedelai menunjukkan penampilan yang rendah jika ditanam saat musim kemarau. Penanaman saat musim hujan dapat mengatasi masalah terbatasnya ketersediaan air. Penelitian bertujuan mengkaji respons kedelai terhadap musim hujan di lahan kering masam. Penelitian dilaksanakan Desa Timbangan, Ogan Ilir, Sumsel sejak Oktober 2020 sampai Januari 2021. Benih kedelai berasal dari varietas wilis yang berumur satu bulan. Penelitian disusun menggunakan metode noneksperimental. Ada lima petak tanam yang dipersiapkan dengan masing-masing ukuran (4 m x 2.5 m), jarak tanam 40 cm x 20 cm, dan ada enam baris tanam. Setiap petak tanam diberi dolomit dosis 2 ton ha-1,pupuk kandang ayam 10 ton ha-1, dan Urea (50 kg ha-1), SP 36 (100 kg ha-1), dan KCl (50 kg ha-1). Pengambilan sampel secara sengaja. Peubah yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah polong isi, berat biji per tanaman, bobot kering untuk polong, batang-cabang, daun, dan akar. Hasil penelitian menunjukan kedelai varietas Wilis mempunyai tinggi (68.5±5.45 cm) dan berat 100 biji per tanaman (13.19±3.27 g) yang melebihi rata-rata deskripsi. Persentase distribusi bobot kering organ vegetative (41.92%) dan organ generative (58.08%). Pengujian regresi-korelasi menunjukan bobot kering akar berkorelasi positif yang signifikan terhadap bobot kering batang dan cabang, bobot kering daun dan bobot kering polong.
Unduhan
Referensi
Adie MM, Krisnawati A. 2019. Karakteristik Agronomis Genotipe Kedelai Toleran Kekeringan pada Fase Reproduktif. Berita Biolohi LIPI 18(3):339–349.
Atmaja ISF, Lubis I, Purnamawati H. 2020. Laju Pengisian Biji pada Beberapa Varietas Kedelai dengan Berbagai Ukuran Biji. Jurnal Agronomi Indonesia 48(2):142–149. https://doi.org/10.24831/jai.v48i2.29842
BPS. 2021. Impor Kedelai Menurut Negara Asal Utama, 2010-2019. Statistik Dasar. Jakarta. https://www.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2015/impor-kedelai-menurut-negara-asal-utama-2010-2019.html.
Balitkabi. 2016. Deskripsi Varietas Unggul Kedelai 1918-2016. Litbang Pertanian. Bogor. 86 hal. https://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wpcontent/uploads/2016/09/kedelai.pdf
Du Y, Zhao Q, Chen L, Yao X, Xie F. 2020. Effect of Drought Stress at Reproductive Stages on Growth and Nitrogen Metabolism in Soybean. Agronomy 10(2). https://doi.org/10.3390/agronomy10020302
Fatimah VS, Saputro TB. 2016. Respon Karakter Fisiologis Kedelai ( Glycine max L .) Varietas Grobogan terhadap Cekaman Genangan. J Sains dan Seni ITS 5(2):71-77.
Ghozali I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hapsari RT, Adie MM, Krisnawati A. 2021. Yield Performance and Agronomic Character Association in Soybean Genotypes. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 911(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/911/1/012023
Hasibuan HS, Sopandie D, Trikoesoemaningtyas, Wirnas DD. 2018. Pemupukan N, P, K, Dolomit, dan Pupuk Kandang pada Budidaya Kedelai di Lahan Kering Masam. Jurnal Agronomi Indonesia 46(2):175-181. https://doi.org/10.24831/jai.v46i2.17268
Herawati N, Ghulamahdi M, Sulistyono DE. 2018. Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kedelai dengan Berbagai Interval Pemberian Air Irigasi di Lahan Sawah Beriklim Kering. Jurnal Agronomi Indonesia 46(1):57-63. https://doi.org/10.24831/jai.v46i1.12070
Khan M, Karim M, Haque M, Karim A, Mian M. 2015. Growth and Dry Matter Partitioning in Selected Soybean (Glycine max L.) Genotypes. Bangladesh Journal of Agricultural Research 40(3):333–345. https://doi.org/10.3329/bjar.v40i3.25409
Kinasih M, Wirosoedarmo R, Widiatmono BR. 2015. Analisis Ketersediaan Air terhadap Potensi Budidaya Kedelai (Glycine max (L) Merril) di Daerah Irigasi Siman. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan 57–62.
Kuswantoro H, Sutrisno, Supeno DA. 2017. Keragaan Agronomi Galur-galur Kedelai Potensial pada Dua Agroekologi Lahan Kering Masam. Jurnal Agronomi Indonesia, 45(1):23–29. https://doi.org/10.24831/jai.v45i1.13685
Nikiyuluw V, Soplanit R, Siregar A. 2018. Efisiensi Pemberian Air dan Kompos terhadap Mineralisasi NPK pada Tanah Regosol. Jurnal Budidaya Pertanian 14(2):105–122. https://doi.org/10.30598/jbdp.2018.14.2.105
Ruminta R, Irwan AW, Nurmala T, Ramadayanty G. 2020. Analisis Dampak Perubahan Iklim terhadap Produksi Kedelai dan Pilihan Adaptasi Strategisnya pada Lahan Tadah Hujan di Kabupaten Garut. Kultivasi 19(2):1089–1097. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v19i2.27998
Tampubolon K, Sulastri YS, Hamzani I, Vika M, Debora. 2017. Kontribusi Curah Hujan dan Hari Hujan Terhadap Produksi Tanaman Pangan di Sumatera Utara. Jurnal Teknologi 2:64–80.
Van Roekel RJ, Purcell LC, Salmerón M. 2015. Physiological and Management Factors Contributing to Soybean Potential Yield. Field Crops Research 182:86–97. https://doi.org/10.1016/j.fcr.2015.05.018
Wahyudin A, Wicaksono FY, Irwan AW, Ruminta R, Fitriani R. 2017. Respon Tanaman Kedelai (Glycine max) Varietas Wilis Akibat Pemberian Berbagai Dosis Pupuk N, P, K, dan Pupuk Guano pada Tanah Inceptisol Jatinangor. Kultivasi 16(2):333–339. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i2.13223
Wijewardana C, Raja Reddy K, Jason Krutz L, Gao W, Bellaloui N. 2019. Drought Stress Has Transgenerational Effects on Soybean Seed Germination and Seedling Vigor. PLoS ONE, 14(9):1–20. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0214977
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 M. Umar Harun, Chandra Irsan, Haris Kriswantoro

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.