Optimization of Production and Quality of Brown Rice Seeds PBM UBB1 Varieties With Phosphate Solubilizing Bacteria and Phosphate Fertilizer

Optimasi Produksi dan Mutu Benih Padi Varietas PBM UBB 1 dengan Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk Fosfat

Authors

  • Kartika Kartika Universitas Bangka Belitung
  • M. Rahmad Suhartanto Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Abdul Munif Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Endah Retno Palupi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
  • Satriyas Ilyas Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.33019/agrosainstek.v6i2.402

Keywords:

Burkholderia sp., Phosphate, Seed production, Seed quality, Upland rice

Abstract

One of the problems for phosphate fertilizing in ultisol soil is Al and Fe bounding and could be overcome by phosphate solubilizing bacteria activity.This study aimed to obtain the best dose of phosphate fertilizer with phosphate solubilizing bacteria for the production of upland rice seeds of the UBB1 PBM variety (Bangka Belitung University red rice 1) and its effect on seed quality. The research was carried out at the Research and Experimental Gardens – Faculty of Agriculture, Fisheries and Biology, University of Bangka Belitung, from August to December 2020. The design used was a split plot design, the main plot was phosphate solubilizing bacteria (treatment and control), and the subplots were fertilizers. phosphate (P1– quarter dose, P2– half dose, P2–three-quarter dose, P4– full dose). Seeds produced in the field were tested in the laboratory for viability and vigor. In the field, phosphate solubilizing bacteria (Burkholderia sp) can replace half the dose of phosphate fertilizer. This was indicated by the seed weight of plant-1 which did not differ between full dose + control and half dose + treatment. This fact was also identified in the viability and vigor of the seeds in laboratory testing. There was no significant difference in germination rate and vigor index between the two treatments. This finding shows that phosphate solubilizing bacteria can be applied for efficiency of phosphate fertilization and guaranteeing seed production and seed quality

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustiansyah, Ermawati, Pramono E, Wibowo A. 2020. Pengaruh pupuk fosfat terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu benih kedelai (Glycine max L.Merill) yang ditanam di lahan sawah pada musim kemarau. Agrotek Trop. 8(1):55–65.

Agustiansyah, Ilyas S, Sudarsono, Machmud M. 2012. Pengaruh perlakuan benih dengan agens hayati dan pemupukan terhadap pertumbuhan tanaman, produksi dan mutu benih padi di lapang. J Agrotropika. 17(2):66–73. doi:10.1097/BLO.0b013e3181576080.

Aryanto A, Triyadiyati, Sugiyanta. 2017. Pertumbuhan dan produksi padi sawah dan gogo dengan pemberian pupuk hayati berbasis bakteri pemacu tumbuh di tanah masam. J Ilmu Pertan Indones. 20(3):229–235. doi:10.18343/jipi.20.3.229.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka. 2019. Kabupaten Bangka dalam Angka. Sungailiat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka. 2020. Kabupaten Bangka Dalam Angka. BPS Kab Bangka, editor. Sungailiat.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka. 2021. Kabupaten Bangka Dalam Angka. BPS Kab Bangka, editor. Sungailiat.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka. 2022. Kabupaten Bangka Dalam Angka. BPS Kab Bangka, editor. Sungailiat.

Dobermann A, Fairhurst T. 2002. Nutrient Disorders and Nutrient Management. First. Potash and Phosphate Institute (PPI), Potash and Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute (IRRI).

Eviati, Sulaeman. 2009. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Ed ke-2. Prasetyo B., Djoko S, Ladiyani RW, editor. Bogor: Balai Penelitian Tanah: Balai Penelitian Tanah.

Feriadi. 2015.Inovasi varietas unggul padi "Beras Merah" di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.https://bbpadi.litbang.deptan.go.id

Fitriatin BN, Yuniarti A, Mulyani O. 2011. Peningkatan P tanah dan produksi padi gogo melalui pemanfaatan mikroba pelarut fosfat penghasil fosfatase pada tanah marginal. Makalah pada Seminar Antarbangsa. Bangi: Makalah pada Seminar Antarbangsa Universiti Kebangsaan Malaysia.

Fitriatin BN, Yuniarti A, Mulyani O, Fauziah FS, Tiara MD. 2009. Pengaruh mikroorganisme pelarut fosfat dan pupuk P terhadap P tersedia, aktivitas fosfatase, populasi mikroorganisme pelarut fosfat, konsentrasi P tanaman dan hasil padi gogo (Oryza sativa L.) pada Ultisols. J Agrik. 20(3):201–215.

Flatian A, Anas I, Sutandi A, Ishak. 2016. Kontribusi P berasal dari aktivitas mikrob pelarut fosfat , fosfat alam dan SP-36 yang ditentukan menggunakan teknik isotop 32P. J Ilm Apl Isot dan Radiasi. 12(1):57–68.

Hipi A, Surahman M, Ilyas S, Giyanto. 2013. Pengaruh aplikasi rizobakteri dan pupuk fosfat terhadap produktivitas dan mutu fisiologis benih jagung hibrida. J Penelit Pertan Tanam Pangan. 32(3):192–198. doi:10.21082/jpptp.v32n3.2013.p192-198.

Ilyas S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih: Teori dan Hasil-hasil Penelitian.Ed. ke-1. Bogor: IPB Press

Julia C, Wissuwa M, Kretzschmar T, Jeong K, Rose T. 2016. Phosphorus uptake, partitioning and redistribution during grain filling in rice. Ann Bot. 118(6):1151–1162. doi:10.1093/aob/mcw164.

Khan MMA, Haque E, Paul NC, Khaleque MA, Al-Garni SMS, Rahman M, Islam MT. 2017. Enhancement of growth and grain yield of rice in nutrient deficient soils by rice probiotic bacteria. Rice Sci. 24(5):264–273. doi:10.1016/j.rsci.2017.02.002.

Malhotra H, Vandana, Sharma S, Pandey R. 2018. Phosphorus nutrition:plant growth in response to deficiency and excess. Di dalam: Hasanuzzaman M, Fujita M, Oku H, Nahar K, Hawrylak-Nowak B, editor. Plant Nutrients and Abiotic Stress Tolerance. India. hlm 1–590.

Prakosa FH, Widodo RA, Peniwiratri L. 2020. Pengaruh dosis zeolit dan pupuk SP-36 terhadap ketersediaan P pada latosol dan serapan P padi gogo (Oryza sativa L) . J.Tanah dan Air. 17 Juni:1–10.

Prasetyo B, Suriadikarta D. 2006. Karakteristik, potensi, dan teknologi pengelolaan tanah ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. J Litbang Pertan. 25(2):39–47

Prayoga RL. 2020. Statistik Daerah Kabupaten Bangka Tahun 2021. Arie Widayanti D, Fajaria S, editor. Sungailiat: Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka.

Puspitawati MD, Sugiyanta, Anas I. 2013. Pemanfaatan mikrob pelarut fosfat untuk mengurangi dosis pupuk P anorganik pada padi sawah. J Agron Indones. 41(3):188–195.

Saputra Z, Zuhry E, Nubaiti. 2016. Daya hasil dan mutu benih padi beras merah yang diberi kompos tandan kosong kelapa sawit dan pupuk fosfor. JOM Faperta UNSRI. 3(2).

Saraswati R, Sumarno. 2008. Pemanfaatan mikroba penyubur tanah sebagai komponen teknologi pertanian. Iptek Tanam Pangan. 3(1):41–58.

Sari PM, Surahman M, Budiman C. 2018. Peningkatan produksi dan mutu benih jagung hibrida melalui aplikasi pupuk N, P, K dan bakteri probiotik. Bul Agrohorti. 6(3):412–421.

Sopandie D. 2014. Fisiologi adaptasi tanaman terhadap cekamanan abiotik pada agroekosistem tropika. Bogor: IPB Press.

Wahyudin A, Fitriatin BN, Wicaksono FY, Ruminta R, Aristiyo M. 2017. Respons tanaman jagung (Zea mays L.) akibat pemberian pupuk fosfat dan waktu aplikasi pupuk hayati mikroba pelarut fosfat pada Ultisols Jatinangor. Kultivasi. 16(1):246–254. doi:10.24198/kultivasi.v16i1.11559.

Wijaya AK, Surahman M, Qadir A. 2019. Pengaruh pemberian Zn dan mikroba terhadap pertumbuhan , hasil , dan mutu benih padi IPB 3S pada lahan rawa lebak. Penelit Pertan Tanam Pangan. 3(3):117–124.

Zulputra, Wawan, Nelvia. 2014. Respon padi gogo (Oryza sativa L.) terhadap pemberian silikat dan pupuk fosfat pada tanah ultisol. J Agroteknologi. 4(2):1–10.

Published

2022-12-31

How to Cite

Kartika, K. (2022) “Optimization of Production and Quality of Brown Rice Seeds PBM UBB1 Varieties With Phosphate Solubilizing Bacteria and Phosphate Fertilizer: Optimasi Produksi dan Mutu Benih Padi Varietas PBM UBB 1 dengan Bakteri Pelarut Fosfat dan Pupuk Fosfat”, AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian, 6(2), pp. 9–18. doi: 10.33019/agrosainstek.v6i2.402.